Kamis, 15 Juli 2010

Tsingy de Bemaraha, Madagaskar





Madagaskar termasuk pulau yang masyur dengan keanekaragaman hayatinya ini (90 persen spesies di tempat ini adalah endemis, tak ditemukan di tempat lain di Bumi), kawasan lindung seluas 1.550 kilometer persegi tersebut laksana menjadi sebuah pulau terpisah, semacam benteng hayati, kokoh, hampir tak terjamah, dan nyaris tak bisa ditembus berkat formasi batu gamping raksasa—tsingy—yang membentang di dalamnya.
Sebuah kota yang penuh dengan menara batu gamping (halaman sebelumnya) menjulang di bagian barat Madagaskar. Kota itu dipagari ngarai, sementara kolong-kolong menaranya berupa gua. Lorong-lorong yang tak terjamah manusia ini dihuni beberapa spesies terunik Madagaskar, sekaligus terunik di dunia. Makhluk-makhluk itu adalah sifaka Decken yang mirip cengkedi, lemur, hingga berbagai reptilia, serangga, dan tumbuhan.

Apa artinya Tsingy?
Tsingy merupakan formasi batu kapur yang terbentuk dari curahan air hujan selama bertahun-tahun, yang menyebabkan dasar batu kapur terkikis.

Dalam bahasa Malagasi, tsingy berarti “tempat seseorang tak bisa jalan bertelanjang kaki”

Spesies yang hidup di Tsingy
Beberapa spesies yang dihidup di Tsingy ini adalah Siaka Decken yang mirip cengkedi, lemur, hingga berbagai reptilia, serangga, dan tumbuhan (tumbuhan xerofit yang tahan kemarau—euphorbia, lidah buaya, Pachypodium berduri).
Hewan di Tsingy ini memiliki telapak yg cukup tebal, karena tajamnya bebatuan kapur tersebut.

Sumber:
http://nationalgeographic.co.id